Semua pebisnis di seantero jagat pasti ingin sukses. Namun semua pebisnis di dunia ini tidak luput dari ancaman kebangkrutan. Berbagai alasan bisa menjadi penyebab kebangkrutan, sebutlah resesi ekonomi, kebijakan pemerintah, persaingan usaha, pemogokan pekerja, tertipu, dan lain-lain. Itulah faktor-faktor yang selalu disebut oleh para pebisnis sebagai pencetus kebangkrutan.
Namun ada satu hal yang sebenarnya sudah banyak diketahui namun belum disadari sebagai salah satu penyebab kebangkrutan, yaitu terjadinya penyakit kritis atau penyakit serius yang terjadi pada pemilik bisnis. Mengapa demikian? Ada dua penyebab, yaitu:
- Disadari atau tidak, suksesnya suatu bisnis tidak terlepas dari sosok pebisnis itu sendiri. Pebisnis tersebut menjadi sumber energi/inspirator bagi tim bisnisnya. Artinya, pada saat terjadi sakit serius yang menyebabkan sang pebisnis tidak dapat menjalankan bisnis seperti biasanya, bisa mengakibatkan berkurangnya tingkat kepercayaan pelanggan, menurunnya kualitas kerja, menurunnya semangat kerja karyawan, dan lain-lain yang akan berujung pada kebangkrutan.
- Penyakit kritis seperti stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, koma dan lain-lain memerlukan biaya yang besar untuk menyembuhkannya. Tidak jarang keluarga harus menguras asetnya untuk pengobatan sang pebisnis. Dalam banyak kasus, keuangan dalam bisnis pun akhirnya tersedot untuk pengobatan. Ironisnya adalah setelah semua pengorbanan ini dilakukan, ternyata tidak mampu menyelamatkan pebisnis tersebut hingga maut menjemput.
Penyakit serius tersebut tidak hanya bisa menyebabkan bangkrutnya sebuah bisnis, tetapi juga bangkrutnya suatu keluarga. Ini bukan cerita fiksi, tapi sudah terlalu sering kita lihat contohnya terjadi pada orang-orang di sekitar kita. Di sinilah pentingnya perlindungan asuransi penyakit kritis terutama oleh pebisnis yang masih menjadi faktor kunci dalam menjaga kelangsungan bisnis. Asuransi rawat inap, meski dengan limit yang tinggi, tidaklah cukup. Asuransi rawat inap hanya menggantikan biaya perawatan selama dirawat di rumah sakit. Sementara sakit serius bisa menyebabkan seseorang tidak dapat lagi bekerja sehingga diperlukan uang tunai yang dapat dipakai untuk biaya hidup selanjutnya.
Asuransi penyakit kritis akan memberikan santunan tunai kepada peserta yang terdiagnosa salah satu penyakit berat. Santunan tunai tersebut bisa dipakai untuk berbagai keperluan hidup. Bisnis bisa bangkrut karena sakit kritis, namun keluarga tidak perlu ikut bangkrut.
Baca juga: https://jagaharta.id/program-pelunasan-hutang