Setiap Orang tua menginginkan anaknya tumbuh pintar, cerdas, dan dapat mengenyam pendidikan hingga ke bangku kuliah. Anda tentu setuju bahwa biaya kuliah semakin tahun semakin mahal. Dan kegagalan orang tua dalam menyiapkan dana kuliah ini bisa berakibat hilangnya kesempatan anak dalam meraih cita-cita terbaiknya.
“Berapa biaya semesteran saat Anda duduk dibangku kuliah 10 tahun lalu?”
Tentu tidak sebesar sekarang.
Dan kira-kira berapa biaya kuliah 10 atau 20 tahun mendatang? Tentu jauh lebih besar lagi.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) inflasi dari sektor pendidikan di Indonesia mencapai 3,81%*. Artinya, dalam 10 tahun kedepan, biaya pendidikan akan naik sekitar 1,5 kalinya, dan dalam 20 tahun akan naik lebih dari 2 kali lipatnya.
Dilansir dari www.biayakuliah.web.id, untuk Biaya masuk Fakultas Kedokteran Universitas Negeri jalur SBMPTN tahun 2021 adalah Rp15.000.000 dan biaya per semesternya Rp8.000.000 (asumsi Kuliah 4 tahun = Rp79.000.000). Belum lagi ada biaya pendukung perkuliahan lainnya sebesar kurang lebih Rp2.000.000/bulan**. Total sebesar Rp.175.000.000, belum termasuk biaya hidup (kos, makan, transport, dll).
10 tahun kedepan angka tersebut menjadi sekitar Rp.254.000.000 dan 20 tahun kedepan menjadi Rp.369.000.000 lebih. Anda pun bisa menghitung sendiri nilai masa depan uang (future value of money) ini menggunakan aplikasi Financial Calculator yang ada di Play Store.
Untuk biaya kuliah saat ini dan prediksi biaya kuliah masa depan di universitas lainnya, silahkan berkonsultasi dengan kami secara gratis.
Ternyata, untuk Pendidikan Anak, Investasi Saja Tidak Cukup!
Masih banyak yang beranggapan bahwa menabung dan berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, entah dalam bentuk logam mulia, reksadana, properti, saham, dan lain-lain dirasakan sudah cukup.
Tentu langkah ini boleh-boleh saja. Tapi, apakah Anda sudah memikirkan cara mengantisipasi jika tiba-tiba ada resiko jiwa yang tak terduga sedangkan dana pendidikan anak belum terkumpul sesuai target?
Di dalam mempersiapkan dana pendidikan, Anda tidak boleh hanya menghitung imbal hasil dan risiko investasi yang dipilih, namun juga harus diperhitungkan RISIKO KEHIDUPAN, seperti sakit kritis ataupun meninggalnya si pencari nafkah sehingga ada kemungkinan cita-cita mengkuliahkan anak tidak tercapai.
Langkah yang sebaiknya Anda dilakukan dalam mempersiapkannya:
- Menghitung Biaya Pendidikan yang akan datang dengan data yang akurat;
- Menghitung investasi yang dibutuhkan untuk mencapai dana tersebut;
- Menghitung proteksi asuransi yang dibutuhkan sebagai antisipasi RISIKO KEHIDUPAN
Ada kawan yang bilang kalau butuh biaya pendidikan, kenapa tidak disimpan saja di luar asuransi? Istilahnya, tabung sendiri saja. Kalau asuransi kan ada potongannya, sehingga di awal-awal menyimpan, ada sebagian uang yang hilang. Kalau simpan di bank kan utuh, dapat bunga pula, sehingga di saldo kelihatan angkanya bertambah.
Coba Anda pelajari apa yang Anda dapatkan jika memilih menabung di bank:
- Menyimpan uang di Bank / instrumen lain tidak ada JAMINAN atas resiko hidup
- Hasil di awal dapat bunga & saldo bertambah.
- Di bank / instrumen lainnya, kena pajak.
- Karena bank mengacu pada aturan Bank Indonesia (BI), maka apabila pemilik rekening meninggal dunia, maka rekening tersebut akan dibekukan sampai diputuskan ahli waris yang sah (ikut aturan hukum waris) oleh pengadilan, biasanya butuh waktu berbulan-bulan.
- Untuk jangka panjang dengan hasil bunga bank, akan dapat hasil kecil karena adanya faktor inflasi.
Simpan di Program Asuransi:
- Di asuransi, uang yang disetor sedikit berkurang, namun ada JAMINAN atas resiko hidup.
- Di asuransi produk tidak kena pajak, karena uang yang disimpan di program asuransi, sudah dikenakan pajak penghasilan.
- Asuransi adalah satu-satunya produk yang tidak kena hukum waris. Dengan kata lain, uang pertanggungan yang akan diberikan kepada penerima manfaat (yang disebut ahli waris) dapat DIPASTIKAN akan jadi haknya dan tidak dapat digugat pihak mana pun.
- Untuk jangka panjang dengan hasil investasi di atas bunga bank, akan dapat hasil lebih tinggi.
Inilah setidaknya tiga alasan mengapa Anda memerlukan Asuransi pendidikan untuk anak
1. Menjamin Dana Pendidikan Lebih Teralokasi
Pada titik ini, mungkin Anda bertanya: Apa untungnya menyiapkan dana pendidikan menggunakan asuransi dibanding dengan tabungan bank?
Hal pertama yang perlu Anda ingat tentang Asuransi adalah ia berbeda dengan menabung uang di bank. Saat mengikuti Asuransi pendidikan, pihak Asuransi akan bertanggung jawab mengelola dana pendidikan anak.
Apabila terjadi suatu hal kepada Anda, pihak asuransi akan memberikan Uang Pertanggungan yang besarnya bisa Anda tentukan sendiri. Untuk produk tertentu, pihak asuransi akan meneruskan setoran dana premi sehingga tercapai target yang Anda rencanakan.
Hal tersebut berbeda apabila Anda hanya menabung pendidikan anak di bank yang dananya hanya sesuai dengan jumlah yang Anda tabung selama ini, dan jika terjadi musibah, pihak bank tidak berkewajiban memberikan santunan atau pun meneruskan penyetoran ke rekening Anda.
2. Menghindari “Roller Coaster” Ekonomi
Alasan lain mengapa penting untuk mengamankan uang Anda di tangan Asuransi profesional adalah bahwa sistem ekonomi di setiap negara, termasuk di Indonesia, fluktuatif dari waktu ke waktu. Hal ini lah yang menjadikan risiko adanya penurunan nilai mata uang yang disebabkan oleh inflasi.
Apalagi, kenaikan biaya pendidikan di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi yang timbul dari sektor pendidikan di Indonesia mencapai 3,81% per Februari 2020. Bahkan, kenaikan rata-rata uang masuk sekolah dan universitas di dalam negeri berkisar 10%-15% per tahunnya.
Bayangkan jika anak Anda pada tahun 2021 berusia 7 tahun, dimana biaya uang masuk di perguruan tinggi swasta saat itu mencapai Rp 15 juta per tahun. Hitung saja berapa biaya yang harus digelontorkan jika anak Anda berusia 18 tahun atau 11 tahun dari sekarang?
Karena itu, akan berbeda tentunya ketika Anda mulai membeli produk Asuransi pendidikan. Uang Anda tidak hanya aman dari inflasi, tetapi juga akan tersedia untuk masa depan anak-anak Anda.
3. Kepastian Dana Pendidikan
Pertanyaan yang menjadi momok bagi orang gua adalah, “Apakah ada jaminan Anda akan hidup terus hingga anak anda lulus kuliah?” “Bagaimana jika sebelum anak mampu mandiri, orang tua sudah meninggal dunia duluan?” “Siapa yang menyiapkan dana pendidikannya selanjutnya?”
Dengan memiliki asuransi pendidikan, maka pihak asuransilah yang menjamin ketersediaan dana pendidikan anak anda apabila orang tua mengalami musibah meninggal dunia atau sakit kritis.
Produk PRUCerah merupakan program persiapan dan sekaligus perlindungan dana pendidikan yang memiliki keunikan adanya manfaat penarikan tunai sekaligus pada saat anak akan masuk kuliah dan pemberian uang saku bulanan kepada anak selama 4 tahun masa kuliah.
Keberhasilan anak adalah tanggung jawab orang tua. Dengan mempersiapkan dana pendidikannya sedari dini, Anda bisa menjamin kepastian anak Anda meraih cita-cita terbaiknya di masa depan.
Asuransi Pendidikan PRUCerah:
Program Khusus untuk Mempersiapkan dan Menjamin Ketersediaan Biaya Kuliah Buah Hati Anda